Minggu, 27 November 2011

Konsep Ilmu Pengetahuan dan Metode Penelitian Lingkungan dan Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Sejarah dan Latar Belakang
Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor faktor lingkungan hidup yang ada disekeliling mereka seperti benda mati, makhluk hidup, adat istiadat, kebiasaan, dan lain lain. Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat ini, setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasi kan dengan hal hal yang bersifat mistik. Contoh, wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewa.
Masa silih berganti, pada abad ke-19 terjadi Revolusi Industri di Inggris. Era industrialisasi ini menimbulkan masalah baru pada masyarakat Inggris berupa munculnya daerah pemukiman kumuh, akumulasi buangan dan kotoran manusia, masalah sosial dan kesehatan, yang terutama terjadi di kota-kota besar.
Pada tahun 1832, terjadi wabah penyakit kolera yang dahsyat di Inggris dan membawa banyak korban jiwa manusia. John Snow (1854) melakukan penelitian epidemiologi terhadap wabah kolera yang terjadi di Broad Street, London, dan membuktikan bahwa penularan penyakit kolera yang terjadi di Inggris pada saat itu disebabkan oleh pencemaran Vibrio chloreae pada sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat. Sejak saat itu, konsep pemikiran mengenai faktor faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan terus menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu.
Usaha usaha yang dilakukan oleh individu individu, masyarakat, atau negara untuk memperbaiki dan mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan hidup eksternal manusia disebut Sanitasi Lingkungan


Hubungan Ekologi, Ekosistem, Ilmu Lingkungan, Kesehatan dan Sanitasi Lingkungan
          Konsep dasar ilmu sanitasi lingkungan berasal dari ilmu yang mempelajari hubungan total makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya atau disebut ekologi. Konsep tersebut kemudian berkembang menjadi beberapa disiplin ilmu lain, seperti ilmu lingkungan, ilmu kesehatan lingkungan dan sanitasi lingkungan


Ilmu Lingkungan
            Ilmu lingkungan adalah penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia. Penerapan prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia dapat berupa pendekatan dan metologi, yaitu :
1.      Pendekatan Holistik
Pendekatan seutuhnya berupa analitik dan reduksionistik (Odum dan Boyden)
2.      Pendekatan Evolusioner
Pendekatan yang mengkaji evolusi yang terjadi pada para pelaku dalam lingkungan hidup, baik secara individual, populasi, maupun komunitas
3.      Pendekatan interatif
Menurut hasil pengkajian Price, dkk. (1983), suatu kehidupan harus dilihat dari hubungan interaktif antar komponen penyusun dan merupkan suatu pendekatan bottom up untuk mengenal ekosistem atau lingkungan hidup yang lebih baik
4.      Pendekatan situsional
Jarvie, Papper, dan Vayda, meganjurkan pendekatan ekologi dengan cara memperhatikan perubahan situasi pada saat suatu permasalahan timbul.
5.      Pendekatan sosiosistem dan Ekosistem
Pendekatan ini berupaya memisahkan lingkungan hidup ke dalam sistem sosial dan sistem alami serta mempelajarinya
6.      Pendekatan peranan dan perilaku manusia
Pendekatan ini berupaya mempelajari kemampuan manusia dalam program MAB atau pendekatan pemanfaatan oleh manusia
7.      Pendekatan kontektulisasi Progresif
Pendekatan ini bersifat indisipliner dan dapat ditelusuri secara progresif sehingga setiap permasalahan dapat dimengerti dan dipahami dengan baik.
8.      Pendekatan kualits lingkungan
Pendekatan ini merupakan kelanjutan pendekatan kontektualisasi progresif yang kemudian dikembangkan dengan penyusunan Analisis Dampak Lingkungan
Ilmu kesehatan Lingkungan
            Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya



B.   Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
            Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum antara lain :
1.      Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia
2.      Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia
3.      Melakukan kerjasama dan menerapkan program terpadu diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang diantaranya berupa:
1.      Penyediaan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2.      Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3.      Pencemaran udara akibat sisapembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4.      Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5.      Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6.      Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
7.      Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8.      Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.


Manusia dan Lingkungannya.
Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut Ekologi. Ekologi yang mempelajari seluk beluk satu jenis (spesies) makhluk  hidup dengan lingkungan disebut Autekologi, sedangkan ekologi yang mempelajari seluk beluk beberapa jenis makhluk hidup sekaligus dalam suatu habitat atau komunitas disebut Sinekologi. Contoh ekologi perkotaan, hutan, perairan, dan sebagainya. Sementara itu, ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya disebut Ekologi Manusia.
Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik dalam suatu komunitas yang didasarkan pada pola makan, keanekaragaman biota, dan daur ulang demi kelangsungan hidup disebut Ekosistem. Lingkungan hidup pada manusia maupun makhluk hidup lainnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Lingkungan Hidup Internal
Lingkungan hidup internal adalah proses fisiologis dan biokimia yang berlangsung dalam tubuh manusia pada saat tertentu yang juga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan keadaan yang terjadi di luar tubuh untuk kelangsungan hidupnya atau disebut juga bersifat homeostatis.
Contoh, perubahan temperatur dari panas ke dingin.

2.      Lingkungan Hidup Eksternal
Lingkungan hidup eksternal adalah segala sesuatu yang berupa benda hidup atau mati, ruang energi, keadaan sosial, ekonomi, maupun budaya yang dapat membawa pengaruh terhadap perikehidupan manusia di permukaan bumi ini.
                                            BAB II
ISI
A.           KEPENTINGAN PENELITIAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Penelitian merupakan bidang yang sangat penting, hal ini terlihat dengan makin banyaknya perhatian diberikan pada bidang ini . penelitian sangat di perlukan karena  penelitian merupakan langkah yang sangat di perlukan dalam perencaaan, proses dan penilaian suatu kegiatan , sehingga kita dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang mengarah kepada kemajuan dan pengembangan.
Pengertian kesehatan lingkungan adalah merupakan salah satu aspek dari kesehatan masyarakat, yang menitik beratkan kepada lingkungan kehidupan disekitar manusia yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Hubungan antara manusia dan lingkungannya selanjutnya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dapat pula menghasilkan sesuatu yang merugikan lingkungan. Segala aktivitas manusia, dapat saling berhubungan timbale balik dengan system penunjang kehidupan dan sisa aktivitas manusia (sampah).
Dengan melakukan penelitian ksehatan lingkungan, diharapkan dapat ditemukan hal baru yang sangat bermanfaat untuk kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya berhubungan dengan kesehatan lingkungan.

Hubungan antara manusia dan lingkungan
Penunjang kehidupan                                              Sisa-sisa sampah
- Energy          - geofisik                                             - padat             - cair
- Biologik        -sosial                                                  - gas                 - energy



Aktivitas manusia
-          Perumahan
-          Rekreasi
-          Bekerja
-          Transportasi

B.          MACAM  PENELITIAN 
Macam-macam penelitian kesehatan lingkungan :
1.      Penelitian murni
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan sesuatu yang baru, untuk kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan kesehatan lingkungan pada khususnya. Hasil dari penelitian ini tidak langsung dapat dimanfaatkan.
2.      Penelitian terapan
Penelitian ini dilakukan dalam pelaksanaan kesehatan lingkungan. Penelitian di bidang industry yang langsung ditujukan untuk mengelola masalah-masalah tertentu, hasil penelitian ini bisa langsung digunakan.
3.      Pengembangan
Hasil penelitian murni maupun penelitian terapan, seharusnya di kembangkan terus untuk mencapai hasil yang maksimal.

C.         PROSES PENELITIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

 penelitian kesehatan lingkungan di bagi menjadi 4 :
1.      Tahap persiapan sampai perumusan masalah kesehatan lingkngan.
2.      Tahap perencanaan sampai dokumen proyek penelitian.
3.      Tahap pelaksanaan sampai mencapai kesimplan.
4.      Tahap penyelesaian sampai penyerahan hasil penelitian kepada pemberi tugas.
Tahap Persiapan Sampai Perumusan Masalah
Semua masukan yang relevan dapat di pakai sebagai bahan penelitian, dan dikenal 6M yaitu sebagai berikut :
Money             :Sebagai sumber dana untuk melakukan penelitian yang diberikan oleh si pemberi tugas                     
Mandate          :Tugas penelitian yang diberikan oleh klien pada tim peneliti
Management   :Mengelola dan memimpin  dalam menggunakan dan mengolah  sumber daya, sehingga        dapat diperoleh hasil akhir.
Man                 :Sebagai sumber daya manusia yang terdiri daritenaga ahli, tenaga terampil, da  berpengalaman dalam bidang kesehatan lingkungan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
Materia            :Semua alat untuk pelaksanaan penelitian dan pengukuran, maupun sarana penunjang bangunan dll.
Machinery       :Sebagai sarana penunjang dalam bentuk perangkat keras untuk melengkapi dan menyempurnakan pelaksanaan penelitian.
Perumusan pokok masalah, syaratnya sebagai berikut :
a.       Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kesehatan lingkungan.
b.      Menarik dan ‘up to date’ , sehingga banyak peneliti yang tertarik dan tidak membosankan.
c.       Dapat ditunjang oleh materi yang cukup tersedia dan dilaksanakan sesuai kemampuan peneliti.
Agar tujuan tercapai sesuai dengan apa yang terkandung di dalam “pokok masalah” maka data di lakukan hal-hal sebagai berikut :
a.       Melakukan identifikasi masalah kesehatan lingkungan.
b.      Melakukan pemilihan masalah kesehatan lingkungan.
c.       Melakukan rumusan masalah yang di sesuaikan dengan judul penelitian yang relavan dengan kesehatan lingkungan.
Tahap Perencanaan Sampai Dokumen Proyek Penelitian
Apabila masalah kesehatan lingkungan kesehatan sudah dirumuskan, maka dapat diteruskan ketahap berikutnya yaitu rencana penelitian. Proses rencana penelitian dimulai dengan usulan penelitian. Jika usulan penelitian di setujui, maka disempurnakan menjadi rencana penelitian yang disertaai kontrak kerja sama menjadi “dokumen proyek penelitian”.
Usulan penelitian menyangkut hal-hal seperti di bawah ini :
1.      Judul penelitian
2.      Perumusan masalah
3.      Tujuan penelitian
4.      Sasaran penelitian
5.      Batas-batasan
6.      Pelaksana
7.      Kerangka pemikiran
8.      Metodologi
9.      Uraian kegiata / tahap-tahap kegiatan
10.  Jadwal pelaksana kegiatan
11.  Biaya penelitian
Dokumen proyek penelitian, biasanya berupa kontrak dan di tanda tangani oleh pemberi dana dan pelaksana penelitian.  Tanda tangan di bubuhkan di atas materai. Isi dari kontrak biasanya mencakup segala sesuatu yang bersifat mengikat, antara lain besar dana, waktu troping dana, jadwal selesainya penelitian, dan sangsi apabila pelaksanaan  penelitian tidak sesuai dengan kontrak.



Tahap Pelaksanaan sampai Mencapai Kesimpulan
Apabila penelitian mencakup  masyarakat umum , maka diperlukan izin penelitian dari pemerintah daerah. Social politik / perusahaan yang akan di teliti. Tahap-tahapnya adalah:
1.      Pelaksanaa dalam pengumpulan data
2.      Pengolahan data atau analisis data
3.      Kesimpulan data rekomendasi

Tahap Penyelesaian dan Penyusunan Laporan Penelitian
Penyusunan laporan penelitian  di bagi 3 bagian :
1.      Bagian pembukaan
2.      Bagian isi
3.      Bagian penutup
a.       Bagian Pembukaan :
. Judul Laporan Penelitian
. Prakata
. Pengantar
. Daftar isi
b.      Bagian isi :
. Latar belakang masalah dan landasan teori
. Tujuan / manfaat penelitian  dan ruang lingkup studi
. Metode penelitian
. Hasil penelitian dan analisis data
. Kesimpulan dan saran
c.       Bagian penutup :
. Penutup
. Lampiran
. Kepustakaan
. Biodata ringkas ketua dan anggota peneliti
. Abstrak
Untuk  penulisan pada  jurnal ilmiah,  abstrak  biasanya ditempatkan dibagian depan dari      tulisan.

D.         PENELITIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PRAKTEK
Dalam prakteknya penelitian kesehatan lingkungan harus meliputi segala aspek dari “lingkungan” dan “kesehatan” manusia. Urutan dari penyajian hasil penelitian kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
-Pendahuluan
-Permasalahan dan landasan teori
-Tujuan Penelitian
  a. Tujuan umum
  b. Tujuan khusus
  c. Kegunaan
-Ruang lingkup studi
-Hypothesis
-Metode penelitian
-Hasil penelitian dan  analisis data
-Kesimpulan dan saran
-Tim peneliti
-Jadwal waktu penelitian
-Kepustakaan
-Lampiran
-Biodata ringkas
-Abstrak

Pendahuluan
Di dalam pendahuluan berisi uraian singkat latar belakang dilaksankannya penelitian lingkungan ditinjau dari :
1.      Peraturan dan kebijakansanaan pemerintah
2.      Uraian singkat mengenai tujuan dan kegunaan dari penelitian tersebut
3.      Dampak penting yang mungkin timbul, pada dasarnya di dalam pendahuluaan harus tercermin uraian yang kronologis mulai dari latar belakang megenai alas an-alasan dilakukannya penelitian sampai perkiraan dari hasil analisis data yang diperoleh.
Permasalahan dan landasan teori
Permasalahan yang timbul harus di tuangkan dalam bab ini dengan berlandaskan kepada bahan-bahan yang ada.
Tujuan penelitian
Menentukan hasil hubungan antara faktor lingkungan dan faktor kesehatan, di antaranya :
1.      Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan hidup dan hubungannya dengan kesehatan manusia
2.      Mengidentifikasi kemungkinan adanya dampak negative yang di timbulkan oleh suatu kegiatan dan menyangkut kesehatan manusia
3.      Manfaat dari penelitian yaitu untuk memberikan saran berdasarkan dari hasil penelitian, kepada instansi pemerintah agar dapat di pakai sebagai salah satu landasan dari proses pengambilan keputusan dibidang kesehatan lingkungan.
Ruang Lingkup penelitian kesehatan lingkungan
1.      Lokasi dan batas wilayah penelitian, ditentukan dengan memperhatikan batas sasaran dari penelitian tersebut, termasuk batas ekologi, batas administrative, dan batar teknik.
2.      Komponen lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan manusia.

a.       Komponen fisik / kimia :
            - Kualitas air
·         Biochemical Oxygen Demand (BOD)
·         Disolved oxygen (DO)
·         Fecal coliforms
·         Inorganic Carbon
·         Pesticides
·         pH
·         Streamflow Variation
·         Temperatur
·         Total Disolved solid
·         Toxic Substances
·         Turbidity
-Kualitas udara
·         Carbone Monoxide (CO)
·         Hydro carbon (HC)
·         Nitrogen Oxide (NOx)
·         Particulate matter (debu)
·         Ozon(O3)
·         Timah hitam (Pb)
·         Hydrogen (H2S)
·         Amonia (NH3)
·         Suhu
·         Kecepatan
-Pencemaran Tanah
·         Land use (penggunaan tanah)
·         Soil erosion (erosi tanah)
-Kebisingan
b.      Komponen biologic

-Flora
·         Pepohonan
·         Rerumputan
·         Tanaman pangan
·         Microflora
·         Tumbuhan air
·         Spesies berbahaya
-Fauna
·         Macam-macam burung
·         Binatag darat termasuk reptile
·         Ikan / kerang-kerangan
·         Microfauna
·         Spesies berbahaya     

Sosial ekonomi-budaya
1.Keadaan pusat perekonomian, mata pencaharian, dan pendapatan
2.Keadaan struktur penduduk yang meliputu :
-Jumlah penduduk                  -Kepadatan penduduk
-Stuktur umur                          -Proporsi jenis kelamin
-Kesehatan                              -Pendidikan
-Keaneka ragaman penduduk
3. Keadaan perikehidupan sehari-hari                                                               
-Adat istiadat
-Tata cara hubungan intra dan antar kelompok masyarakat
-Sistem kepercayaan
-Tata nilai dan norma yang berlaku
4. keadaan distribusi kekuasaan dan stratifikasi social
5. keadaan kelembagaan dalam masyarakat
6. Keadaan interaksi / hubungan dengan daerah lain
7. Tingkat pengalaman dengan perubahan social
8. Peninggalan sejarah budaya dan sarana social budaya
9. Keadaan dan system kesehatan yang ada

Hiphotesis
Hypothesis berisi suatu pernyataan tentang kemungkinan terjadinya dampak dari perubahan lingkungan terhadap kesehatan manusia. Apabila hypothesis tersebut sesuai dengan hasil yang di dapat dalam penelitian kesehatan lingkungan tersebut, maka hypothesis tersebut dapat diterima. Jika tidak cocok dengan hasil penelitian maka perlu diperiksa kembali hasil pengolahan data. Apabila setelah diperiksa ulang tetap tidak sesuai, maka hypothesis tersebut memang tidak sesuai dengan hasi-hasil yang didapat.
Metode penelitian
1.      Pemilihan daerah penelitian
Dasarnya adalah harus berhubungan dengan judul dan tujuan dari penelitian kesehatan lingkungan tersebut.
2.      Pengambilan sampel
Dalam pengambilan sampel harus jelas mengenai beberapa hal, antara lain :
a.       Tekniknya
b.      Sampel unitnya
c.       Sampel “size”nya
3.      Teknik pengumpulan data
a.       Data primer
-Daftar pertanyaan yang terstruktur dan tidak terstruktur serta dengan cara langsung dan tidak langsung.
-Observasi langsung

































BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
·         Dengan melakukan penelitian kesehatan lingkungan, diharapkan dapat ditemukan hal hal baru yang sangat bermanfaat untuk kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan.















DAFTAR  PUSTAKA

H.J.Mukono . 1999 . Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya : Airlangga University Press