BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sistem
kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan
kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh
agar tetap homeostatis.
Organ-organ
penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama, pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler
yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi yang normal,
apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari
organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini maka akan dapat
menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa mematikan.
Pada
saat ini, gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan penyebab kematian paling tinggi. Pada awalnya gangguan pada sistem
kardiovaskuler sering tidak terdeteksi dan gangguan
tersebut baru bisa terdeteksi pada saat penyakit sudah
dalam keadaan akut.
Untuk
mengetahui dan mendeteksi tanda-tanda lebih dini bila terdapat kelainan pada sistem kardiovaskuler sebelum menimbulkan penyakit yang
dapat berakibat fatal, ada baiknya mengetahui bagaimana
kerja dari sistem kardiovaskuler tersebut, sehingga
dengan mengetahuinya diharapkan mampu untuk mencegah
berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskuler
ini bila terjadi keabnormalan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi
Sistem Kardiovaskuler
DESKRIPSI
Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari sistem
sirkulasi darah yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan
mengembalikannya kembali ke jantung. Darah membawa oksigen dan nutrisi yang
diperlukan sel-sel pada berbagai jaringan tubuh untuk keperluan metabolisme.
Dalam melaksanakan fungsinya sistem kardiovaskuler melibatkan organ jantung,
pembuluh darah dan darah.
A. JANTUNG
BENTUK DAN LETAK JANTUNG
A. JANTUNG
BENTUK DAN LETAK JANTUNG
Jantung berbentuk seperti buah pir atau kerucut
terletak seperti piramida terbalik dengan apeks (puncak) berada di bawah dan
basis (alas) berada di atas. Beratnya 250-350 gram pada orang dewasa. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa jantung sebesar kepalan tangan orang dewasa atau
panjang sekitar 12 cm dan lebar sekitar 9 cm.
Jantung terletak pada rongga dada (cavum thorax)
tepatnya pada rongga mediastinum diantara paru-paru kiri dan kanan.
LAPISAN JANTUNG
LAPISAN JANTUNG
Lapisan jantung terdiri dari perikardium, epikardium,
miokardium dan endokardium. Lapisan perikardium adalah lapisan paling atas dari
jantung terdiri dari fibrosa dan serosa dan berfungsi sebagai pembungkus
jantung. Lapisan perikardium terdiri dari perikardium parietal (pembungkus luar
jantung) dan perikardium visceral (lapisan yang langsung menempel pada
jantung). Antara perikardium parietal dan visceral terdapat ruangan perikardium
yang berisi cairan serosa berjumlah 15-50 ml dan berfungsi sebagai pelumas.
Lapisan epikardium merupakan lapisan paling atas dari
dinding jantung. Selanjutnya adalah lapisan miokardium yang merupakan lapisan
fungsional jantung yang memungkinkan jantung bekerja sebagai pompa. Miokardium
mempunyai sifat istimewa yaitu bekerja secara otonom (miogenik), durasi
kontraksi lebih lama dari otot rangka dan mampu berkontraksi secara ritmik.
Ketebalan lapisan miokardium pada setiap ruangan
jantung berbeda-beda. Ventrikel kiri mempunyai lapisan miokardium yang paling
tebal karena mempunyai beban lebih berat untuk memompa darah ke sirkulasi
sistemik yang mempunyai tahanan aliran darah lebih besar.
Miokardium terdiri dari dua berkas otot yaitu
sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel. Setiap serabut otot dipisahkan diskus
interkalaris yang berfungsi mempercepat hantaran impuls pada setiap sel otot
jantung. Antara sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel terdapat lubang yang
dinamakan anoulus fibrosus yang merupakan tempat masuknya serabut internodal
dari atrium ke ventrikel.
Lapisan endokardium merupakan lapisan yang membentuk
bagian dalam jantung dan merupakan lapisan endotel yang sangat licin untuk
membantu aliran darah.
RUANGAN PADA JANTUNG
RUANGAN PADA JANTUNG
Ruangan pada jantung terdiri dari atrium dan
ventrikel. Atrium dipisahkan menjadi atrium sinistra (kiri) dan dekstra (kanan)
oleh septum atrium. Ventrikel juga terbagi dua menjadi ventrikel dekstra dan
sinistra.
KATUP-KATUP
JANTUNG
Katup jantung ada dua macam yaitu katup AV
(atrioventrikular) dan katup SL (semilunar). Katup AV terletak antara atrium
dan ventrikel, sedangkan katup SL terletak antara ventrikel dengan pembuluh
darah besar pada jantung.
Diantara atrium kanan dan ventrikel
kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada
atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang disebut dengan katup
mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka
dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2) Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3) Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Impuls untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari
SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. SA node
meneruskan impulsnya ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus
internodal. Ada tiga traktus internodal yaitu wenkebach, bachman dan tohrel.
Impuls dari AV node diteruskan ke berkas his kemudian
ke serabut purkinye kiri dan kanan, selanjutnya menyebar ke seluruh dinding
ventrikel.
PERSARAFAN PADA JANTUNG
PERSARAFAN PADA JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yang
terdiri dari saraf simpatis (adrenergik) dan parasimpatis (kolinergik). Saraf
simpatis meningkatkan heart rate dan kontraktilitas jantung. Sedangkan saraf
parasimpatis (nervus vagus) menurunkan heart rate.
PEMBULUH DARAH BESAR PADA JANTUNG
Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu :
1. Vena Cava Superior
Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.
2. Vena Cava Inferior
Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
3. Sinus Conaria
Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.
4. Trunkus Pulmonalis
Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
5. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
6. Aorta Asendens
Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
7. Aorta Desendens
Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
SUPLAI DARAH KE JANTUNG
PEMBULUH DARAH BESAR PADA JANTUNG
Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu :
1. Vena Cava Superior
Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.
2. Vena Cava Inferior
Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
3. Sinus Conaria
Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.
4. Trunkus Pulmonalis
Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
5. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
6. Aorta Asendens
Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
7. Aorta Desendens
Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
SUPLAI DARAH KE JANTUNG
Jantung mendapatkan suplai darah dari arteri koroner.
Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab atas jantung itu sendiri,
karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting agar
jantung tetap bisa bekerja sebagaimana fungsinya.
Arteri koroner terbagi dua yaitu arteri koroner kiri
dan kanan. Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior
Desenden) dan arteri sirkumfleksi. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam
dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler
yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus
interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini di
bagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang
sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.
LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah
untuk otot ventrikel kiri dan kanan, serta bagian interventrikuler septum.
Arteri sirkumfleksi mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel kiri
serta 10% mensuplai SA node.
Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah
ke atrium kanan, ventrikel kanan, permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri,
90% mensuplai AV Node dan 55% mensuplai SA Node.
SIRKULASI DARAH
SIRKULASI DARAH
Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah
antara jantung dengan paru-paru.
Sirkulasi
pulmonal diawali dengan keluarnya darah dari ventrikel kanan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis dan kembali ke atrium kiri melalui vena-vena
pulmonalis.
Sirkulasi sistemik merupakan peredaran darah dari
jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Sirkulasi sistemik dimulai dari
keluarnya darah dari ventrikel kiri ke aorta kemudian ke seluruh tubuh melalui
berbagai percabangan arteri. Selanjutnya kembali ke jantung (atrium kanan)
melalui vena cava. Darah dari tubuh bagian atas kembali ke jantung melalui vena
cava superior dan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung melalui vena
cava inferior.
B. PEMBULUH DARAH
JENIS PEMBULUH DARAH
B. PEMBULUH DARAH
JENIS PEMBULUH DARAH
Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah (vaskuler). Secara umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu
tunika adventisia, tunika media dan tunika intima.
Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa
jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri
dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah
terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori
pembuluh darah.
Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
KAPILER
Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat
tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses
pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan.
Fungsi kapiler adalah :
- Penghubung arteri dan vena
- Tempat terjadinya pertukaran zat
- Absorbsi nutrisi pada usus
- Filtrasi pada ginjal
- Absorbsi sekret kelenjar
ARTERI
Fungsi kapiler adalah :
- Penghubung arteri dan vena
- Tempat terjadinya pertukaran zat
- Absorbsi nutrisi pada usus
- Filtrasi pada ginjal
- Absorbsi sekret kelenjar
ARTERI
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali
arteri pulmonalis.
Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot
polos dan serabut elastik sehingga dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi
terhadap tekanan jantung pada saat sistol. Arteri yang lebih kecil dan
arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap
pengendalian saraf vasomotor.
Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah
khusus yang disebut vasa vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang
disebut vasomotor.
Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda, mulai
yang besar yaitu aorta kemudian bercabang menjadi arteri dan arteriola.
VENA
VENA
Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah
dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.
Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi
mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes
(kolaps).
Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi
mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.
Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang
terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh
jaringan fibrosa.
C. DARAH
C. DARAH
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak
kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan
langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa
unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
Darah
berfungsi untuk :
1. mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
2. mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
3. mengangkut karbondioksida ke paru-paru
4. mengedarkan hormon
PLASMA DARAH
1. mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
2. mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
3. mengangkut karbondioksida ke paru-paru
4. mengedarkan hormon
PLASMA DARAH
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah,
karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari
plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan
ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi
lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat
antibodi.
Plasma darah berupa cairan berwarna kekuning-kuningan
dan bersifat alkali. Plasma darah mengandung gas (oksigen dan karbondioksida),
hormon, enzim, antigen, antibodi dan protein darah.
Protein darah yang terdapat pada plasma adalah
albumin, fibrinogen dan globulin. Fibrinogen berperan dalam proses koagulasi
(pembekuan darah) dan globulin merupakan komponen dari antibodi (imunoglobulin).
Globulin berjumlah sekitar 2-3 gram per 100 ml darah.
Albumin dalam plasma berjumlah sekitar 3-5 gram per
100 ml darah. Berperan dalam menjaga tekanan osmotik, sebagai carier (pembawa)
untuk zat-zat tertentu dan menyediakan protein untuk jaringan.
ERITROSIT
ERITROSIT
Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah
berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah berbentuk
bikonkaf (cekung pada kedua sisinya).
Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan
berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbondioksida dalam proses transportasi
gas.
Sel darah merah dihasilkan di limpa, hati dan sumsum
merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam
hati. Rata-rata usia hidup sel darah merah mencapai 120 hari.
LEUKOSIT
LEUKOSIT
Sel darah putih bentuknya tidak tetap, bening, tidak
berwarna. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih dibuat di
sumsum merah dan kelenjar limpa. Jumlah sel darah putih sekitar 5000-10.000 per
mm3 darah.
Ada beberapa jenis sel darah putih yaitu neutrofil,
eusinofil, basofil, limfosit, monosit dan sel-sel plasma. Sel darah putih
berperan sebagai salah satu komponen kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai
fagosit (neutrofil, eusinofil dan makrofag.
TROMBOSIT
TROMBOSIT
Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai
inti. Ukurannya lebih kecil, sekitar sepertiga ukuran sel darah merah.
Trombosit diproduksi pada sumsum merah, berjumlah sekitar 150.000-500.000 per
mm3 darah. Trombosit (platelet) berperan penting dalam proses koagulasi
(pembekuan) darah.
2.2
Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
PERISTIWA
LISTRIK PADA JANTUNG
Miokardium
seperti halnya otot rangka, dapat berkontraksi setelah diinisiasi oleh
potensial aksi yang berasal dari sekelompok sel konduktif pada SA node (nodus sinoatrial)
yang terletak pada dinding atrium kanan.
Dalam
keadaan normal, SA node berperan sebagai pacemaker (pemicu) bagi kontraksi
miokardium. Selanjutnya potensial aksi menyebar ke seluruh dinding atrium dan
menyebabkan kontraksi atrium. Selain menyebar ke seluruh dinding atrium, impuls
juga menyebar ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus internodal,
kemudian ke berkas his dan selanjutnya ke sistem purkinye. Penyebaran impuls
pada sistem purkinye menyebabkan kontraksi ventrikel.Penyebaran potensial aksi
pada ventrikel terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase 0: Initial rapid depolarization.Pada fase
ini terjadi influks natrium akibat pembukaan saluran natrium saat terjadi
peningkatan permeabilitas membran terhadap natrium. Awal depolarisasi adalah
keadaan polarisasi (resting membrane potential) dimana muatan sisi dalam
membran lebih negatif dibanding sisi luar (polarisasi).
2. Fase 1: Brief initial repolarization.
Pada fase ini saluran kalium mulai terbuka.
Pada fase ini saluran kalium mulai terbuka.
3. Fase 2: Prolonged plateau.Pada fase ini
saluran lambat natrium dan kalsium terbuka sehingga terjadi keseimbangan antara
influks natiurm dan kalsium serta efluks kalium.
4. Fase 3: Late rapid repolarization dimana terjadi
pembukaan saluran lambat kalium
5. Fase 4: Resting membrane potential (-100 mv)Fase
ini merupakan keadaan membaran istirahat dimana muatan sisi dalam membran sel
menjadi lebih elektronegatif dbanding sisi luar (polarisasi).
Sistem
Penghantar Khusus:
* SA node (pace maker), di dinding atrium ka dkt muara vena cava superior; 70-80x/mnt
* AV node, di dasar atrium ka dkt sekat atrium-ventrikel; 40-60x/mnt
* Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel
* Serat purkinje, serat yg menyebar ke miokard ventrikel
* SA node (pace maker), di dinding atrium ka dkt muara vena cava superior; 70-80x/mnt
* AV node, di dasar atrium ka dkt sekat atrium-ventrikel; 40-60x/mnt
* Berkas his, berkas dr AV node msk ke septum interventrikel
* Serat purkinje, serat yg menyebar ke miokard ventrikel
SUARA
JANTUNG
S1 (lub)
terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel
& arteri; dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan
ventrikel melebihi tekanan atrium.
S2 (dup)
terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/
diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari
tekanan di aorta & arteri pulmonal.
S3
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel
scr tiba-tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3
sering terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal
ventrikel.
S4
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh
kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal
CURAH HUJAN
Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg
dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit
Pd org dewasa (istirahat) ± 5 L/menit; meningkat sesuai dg kebutuhan
Curah jantung = Isi sekuncup x denyut jantung per
menit
Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang
dipompa ventrikel tiap denyut.
Setiap berdenyut, ventrikel memompa ± 2/3 volume ventrikel;
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)
REGULASI
JANTUNG
Jantung dapat bekerja secara
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kerja jantung dipengaruhi
oleh faktor mekanik, persarafan dan suhu. Regulasi jantung meliputi regulasi
terhadap heart rate, stroke volume, cardiac output dan blood pressure.
1. Regulasi Heart Rate
Heart rate dipengaruhi sistem saraf simpatis dan
parasimpatis. Sistem saraf simpatis dengan epinefrin dan norepnefrin sebagai
neurotrasmiternya menyebabkan peningkatan heart rate. Sedangkan sistem saraf
parasimpatis melalui nervus vagus menyebabkan perlambatan heart rate. Heart
rate juga dipengaruhi oleh kemoreseptor dan baroreseptor. Aktivitas
kemoreseptor bertujuan menjaga kecukupan sirkulasi serebral (otak).
2. Regulasi Stroke Volume
Volume sekuncup diatur dengan Mekanisme (hukum)
Starling.
3. Regulasi Cardiac Output
Determinan utama dari curah jantung adalah
kebutuhan oksigen jaringan dengan cara autoregulasi intrinsik yang mengubah
preload dan stroke volume dan autoregulasi ekstrinsik atas pengaruh hormon
epinefrin.
4. Regulasi Tekanan Darah
Tekanan darah dipengaruhi oleh kemoresptor, tahanan
perifer dan volume darah
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam
melaksanakan fungsinya sistem kardiovaskuler melibatkan organ jantung, pembuluh
darah dan darah.
Organ-organ
penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai
alat pompa utama, pembuluh darah, serta darah. Sistem
kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan proses
sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler ini maka
akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan bisa
mematikan
.
DAFTAR
PUSTAKA
Wulandari, Veni. 2010.
Anatomi fisiologi manusia. veniwulandari.blogspot.com. 26 november 2011
Abhique. 2009. Anatomi
sistem kardiovaskuler. abhique.blogspot.com. 26 november
2011
Anatomi sistem
cardivaskular.2008. fraxawant.wordpress.com.
26 november 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar